Pena tak lagi bertaut pada hati ... Semua terasa kosong ketika satu sama lain tak lagi berbagi kisah dan kasih ... Pikiran pun enggan menaungi ... Kini hanya jiwa yang masih peduli ... Aku rindu duniaku ... dimana aku bisa berkencan dalam khayalku .. dan mengukir cerita dalam sketsaku ... Wahai karya bersemailah ^_^
Ehem...ehemm.. bagaimana menurut Anda tentang puisi diatas? Apakah lebay? Apakah alay? Apakah sok puitis? Well... Seperti itulah kenyataanya (hehe). Itu puisi saya tulis ketika saya bener2 terpuruk (halah), bener2 galau (apa?), bener2 ngerasa gak ada semangat dan gak ada kesempatan lagi buat nulis. Dan itu berlangsung sekitar 3 tahun lamanya. Saya galau selama 3 tahun karena merasa gak bisa menghasilkan karya lagi, padahal dalam hati, saya masih pengen banget. Kuliah di jurusan K3 pun bikin saya makin galau ternyata. Saya yang dari lahir udah ditakdirin buat lebih expert dibidang karang mengarang, harus menerima kenyataan mau gak mau dihadapkan dibidang yang bertolak belakang dengan karang mengarang alias murni ilmiah ilmu pasti. Apalagi rata2 dosennya kalo ujian nih ya selalu memaksa mahasiwanya untuk memberikan jawaban yang harus Textbook banget (hwaa galau kan). Waah ini benar2 membuat saya tidak hanya sekedar galau, tapi mungkin sudah berubah menjadi uyutnya galau (ngek). Seperti ingin memberontak tapi gak bisa. Tapi it's okay lah itu hanya berlangsung selama kurang lebih hampir 3 tahun aja kok (sebentar kan? hiks). Segala upaya udah dilakuin supaya saya bisa menerima kenyataan dan melanjutkan kehidupan sebagaimana mestinya (cie). Awalnya sulit, tapi lama-lama juga terbiasa dan berusaha Ikhlas kok.
Pelajarannya adalah, ketika kamu tidak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, buka berarti hidupmu berakhir tragis, bukan berarti Allah SWT gak sayang sama kamu, dan yang terpenting adalah bukan berarti kamu gak bisa menerima dan menjalankan apa yang telah kamu dapatkan yang sejatinya tidak pernah kamu inginkan sama sekali. Ingat... bahwa Allah SWT memberikan sesuatu bukan karena keinginanmu, tapi karena kebutuhanmu. Ya mungkin inilah yang terbaik yang Allah kasih buat saya. Saya harus mensyukurinya. Harus! dan finnaly saya lulus, saya berhasil melewati masa2 kegalauan itu. Saat ini saya mulai mencintai dunia baru saya. Mulai menikmati indahnya jadi mahasiswi semester enam. Mulai menikmati asyiknya berkecimpung di bidang K3. Mulai menikmati keadaan2 yang memang semestinya sudah bisa saya nikmati dari dulu. Saya pun bisa kembali menulis (meski tidak sebagus penulis2 lainnya) tanpa harus memikirkan siapa saya dan di bidang apa saya. Seorang penulis tidak harus terdaftar sebagai mahasiswa jurusan sastra atau bahasa indonesia bukan? Justru ini trobosan dan inovasi baru, bagaimana seorang ahli K3 mampu merangkai kata2 untuk mengasilkan sebuah karya tulisan (tulisan galau dan alay wkwkwkkw).
Pelajarannya adalah, ketika kamu tidak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, buka berarti hidupmu berakhir tragis, bukan berarti Allah SWT gak sayang sama kamu, dan yang terpenting adalah bukan berarti kamu gak bisa menerima dan menjalankan apa yang telah kamu dapatkan yang sejatinya tidak pernah kamu inginkan sama sekali. Ingat... bahwa Allah SWT memberikan sesuatu bukan karena keinginanmu, tapi karena kebutuhanmu. Ya mungkin inilah yang terbaik yang Allah kasih buat saya. Saya harus mensyukurinya. Harus! dan finnaly saya lulus, saya berhasil melewati masa2 kegalauan itu. Saat ini saya mulai mencintai dunia baru saya. Mulai menikmati indahnya jadi mahasiswi semester enam. Mulai menikmati asyiknya berkecimpung di bidang K3. Mulai menikmati keadaan2 yang memang semestinya sudah bisa saya nikmati dari dulu. Saya pun bisa kembali menulis (meski tidak sebagus penulis2 lainnya) tanpa harus memikirkan siapa saya dan di bidang apa saya. Seorang penulis tidak harus terdaftar sebagai mahasiswa jurusan sastra atau bahasa indonesia bukan? Justru ini trobosan dan inovasi baru, bagaimana seorang ahli K3 mampu merangkai kata2 untuk mengasilkan sebuah karya tulisan (tulisan galau dan alay wkwkwkkw).
Cintailah apa yang kamu miliki saat ini,,, bukan yang belum pernah kamu miliki atau yang belum pernah terfikirkan untuk kamu miliki... Karena kamu hidup untuk masa sekarang,,, bukan untuk masa lalu atau masa depan... Suksesnya masa depan ditentukan oleh bagaimana kehidupanmu dimasa sekarang... Betul??? Betul betul betul :) !!!
